
Banyak pengguna Huawei baru sering melakukan kesalahan yang bisa bikin pengalaman pakai smartphone kurang maksimal. Yuk simak 8 kesalahan fatal pengguna Huawei baru agar kamu nggak salah langkah!
Huawei semakin populer di kalangan anak muda Indonesia karena desain premium, kamera canggih, dan performa yang nggak kalah dari brand besar lain. Tapi sayangnya, masih banyak pengguna Huawei baru yang melakukan kesalahan fatal sehingga smartphone mereka jadi kurang optimal dipakai. Kalau kamu baru pindah ke Huawei atau lagi berencana beli, artikel ini wajib banget kamu baca biar nggak menyesal nanti.
Tidak Memaksimalkan Ekosistem Huawei
Banyak orang hanya pakai Huawei seperti smartphone biasa, padahal ada ekosistem luas seperti Huawei Share, Multi-Screen Collaboration, hingga AppGallery yang sebenarnya bisa mempermudah hidup. Pengguna Huawei baru sering lupa atau bahkan nggak tahu cara menghubungkannya dengan laptop Huawei, tablet, atau smartwatch. Akhirnya, fitur premium yang jadi keunggulan Huawei malah terbuang sia-sia.
Bingung dengan AppGallery dan Tidak Install Petal Search
Salah satu kendala pengguna Huawei baru adalah tidak adanya Google Play Store. Banyak yang langsung panik dan merasa terbatas. Padahal Huawei sudah menyediakan AppGallery dan Petal Search untuk mencari dan mengunduh aplikasi populer. Kesalahan fatal terjadi ketika pengguna Huawei tidak mau mencoba alternatif ini, sehingga aplikasi yang seharusnya bisa dipakai jadi tidak terinstal sama sekali.
Mengabaikan Update Sistem EMUI atau HarmonyOS
Update software pada Huawei bukan cuma sekadar perbaikan bug, tapi juga penambahan fitur baru dan peningkatan keamanan. Pengguna Huawei baru kadang malas update karena takut lemot atau kuota habis. Padahal dengan rajin update, performa Huawei bisa jauh lebih optimal dan keamanan data lebih terjamin.
Salah Setting Kamera Huawei
Salah satu alasan orang membeli Huawei adalah kameranya yang terkenal juara, apalagi seri flagship dengan lensa Leica. Namun, pengguna Huawei baru sering salah setting kamera. Banyak yang hanya pakai mode auto tanpa mencoba Night Mode, Pro Mode, atau AI Photography. Akibatnya, hasil foto jadi biasa saja, padahal potensinya bisa setara dengan kamera profesional.
Tidak Mengatur Battery Optimization
Huawei terkenal awet baterai, tapi kalau salah setting bisa bikin boros. Pengguna Huawei baru sering lupa mematikan aplikasi background, tidak menggunakan mode power saving, atau bahkan membiarkan aplikasi berat jalan terus. Kalau sudah begitu, jangan heran baterai cepat habis padahal kapasitasnya besar.
Mengabaikan Fitur Keamanan Huawei
Selain sidik jari dan face unlock, Huawei juga punya sistem keamanan ekstra untuk melindungi data pribadi. Sayangnya, banyak pengguna Huawei baru malas mengaktifkan fitur seperti App Lock, Safe Folder, atau PrivateSpace. Akhirnya data pribadi rawan dicuri atau diakses sembarangan.
Tidak Menyesuaikan Tema dan UI Huawei
Huawei menyediakan banyak pilihan kustomisasi melalui Themes. Namun, pengguna Huawei baru sering stuck dengan tampilan default yang mungkin terasa kaku. Padahal dengan mengganti tema, ikon, dan wallpaper, pengalaman pakai Huawei bisa jadi lebih personal dan menyenangkan.
Tidak Mengeksplorasi Huawei Health dan Petal Maps
Huawei bukan cuma soal smartphone, tapi juga soal gaya hidup. Aplikasi seperti Huawei Health bisa dipakai untuk tracking olahraga, tidur, hingga kesehatan harian. Sementara Petal Maps adalah alternatif keren selain Google Maps. Banyak pengguna Huawei baru melewatkan fitur ini karena merasa asing. Padahal kalau dipelajari, manfaatnya besar banget.
Kesimpulan
Pindah ke Huawei memang butuh adaptasi, apalagi kalau sebelumnya terbiasa dengan ekosistem Google. Tapi kalau kamu bisa menghindari 8 kesalahan fatal di atas, pengalaman pakai Huawei akan jauh lebih menyenangkan dan maksimal. Jadi jangan cuma pakai Huawei sekadar untuk chatting dan browsing, tapi eksplor semua fitur yang ditawarkan.
Huawei bukan sekadar smartphone, tapi ekosistem pintar yang bisa bikin hidup kamu lebih produktif, stylish, dan tentunya anti-mainstream.